Wednesday, December 10, 2014

BAB 5 : MARVA


                Lucy dan Travispun melanjutkan perjalanan mereka, setelah dari bangsa Horace mereka pergi menuju bangsa Marva dimana para ras Elf tinggal. Dari Horace menuju Marva membutuhkan waktu 3 hari perjalanan melaui jalur udara. Selama tiga hari mereka tidak keurangan makanan berkat perbekalan yang diberikan oleh warga kota bangsa Horace. Setelah 3 hari lamanya mereka sampai di bagian daerah marva. Mereka memandang dari atas kota utama Marva hancur menyisakan runtuhan-runtuhan bangunan yang dililit dengan akar-akar pohon yang tumbuh diatasnya.

                Namun Terlihat dari atas kota utama Marva tidak terdapat orc atau camp mereka. Yang ada hanyalah bangunan-bangunan yang hancur berantakan. Dan sepertinya bangsa Marva sendiri yang menhancurkan kota mereka agar para orc tidak menguasai tempat mereka. Lucy dan Travispun akhirnya mendarat ke kota itu karena tidak ada tanda bahaya dari orc.

                Sambil melihat-lihat keadan kota yang hancur berantakan, tiba-tiba sebuah anak panah keluar dari kegelapan kearah Lucy dan Travis. Namun dengan kemampuannya Lucy menghancurkan panah itu dengan pisaunya. Lucypun segera berlari menuju sumber anak panah itu dan menemukan seorang pemuda dari ras elf dengan kuping khas mereka yang panjang ketakutan melihat Lucy. Lucy pun senang bisa bertemu seorang Elf, iapun menyapanya dan memperkenalkan diri bahwa dirinya adalah Lucy anak dari Raja Alben. Mendengar itu pemuda itu tidak merasa takut lagi, dan ia memperkenalkan dirinya “Halo, maaf tadi saya mengira kalau kalian adalah orang jahat, perkenalkan nama saya Belerus” katanya. Lucypun kembali bertanya “Belerus, apakah para elf lainnya masih ada disekitar sini ?’. Beleruspun menjawab bahwa mereka semua aman di dalam tempat persembunyian para elf. Beleruspun mengajak Lucy dan Travis pergi menuju tempat persembunyian para elf.

                Sesampainya disana Belerus menceritakan kepada teman-temannya dan orang-orang lain bahwa Lucy adalah anak Raja Alben yang datang untuk menyelamatkan mereka. Para elfpun merasa sangat senang dan menyambut mereka dengan baik, mereka berkata bahwa mereka sudah tau kalau seseorang akan datang menyelamatkan mereka. Lucy pun diantar untuk bertemu dengan tetua elf yang bernama Old Venenus. Old Venenus menceritakan kejadian pertama kali mereka didatangi sekelompok orc.

                Para elf telah menyadari kedatangan para orc dari jauh, lalu mereka bersama-sama berkumpul dan menyatukan kekuatan mereka untuk menghancurkan seluruh kota ketimbah kota mereka didiami oleh para orc. Mereka menggunakan mantra-mantra dan seketika terjadi gempa bumi hebat yang menghancurkan seluruh kota, namun seluruh warga elf selamat dan membuat tempat persembunyian. Selain itu kemarin batu roh telah memberikan tanda kepada mereka bahwa seseorang akan datang menyelamatkan mereka. Lucy pun bertanya dimanakah batu roh sekarang berada. Old Venenus menceritakan kembali, setelah mereka menghancurkan kota Nemesus mereka pergi menuju kastil dimana batu roh berada, karena bau roh merupakan harta yang paling berharga maka mereka memberi mantra khusus disekitar kastil sehingga muncul air bah datang mengelilingi kastil itu dan membuat danau dengan kastil ditengahnya, selain itu mereka memberikan semacam mantra disekitar area danau yang membuat siapapun tidak dapat melewatinya kecuali orang dengan kekuatan roh yang dapat membuknya.

                Setelah panjang bercerita Lucy dan Travis diantar ke tempat istirahat mereka. Sementara Belerus menyiapkan makanan dan minuman untuk mereka. Belerus juga bercerita kondisi sosial dan budaya dari ras Elf.

                Keesokan harinya Lucy, Travis dan Belerus berencana pergi menuju kastil Nemesus untuk mengambil batu roh. Merekapun segera bersiap dan mempersiapkan perbekalan karena untuk mencapai kasti Nemesus dibutuhkan waktu beberapa jam dengan berjalan kaki. Setelah semuanya siap mereka akhirnya berangkat.

                Setelah lewat beberapa jam akhirnya merekapun sampai di dekat kasti Nemesus. Disana mereka melihat ratusan camp dengan ribuan orc yang ada disana mengelilingi mantra yang melindungi. Jumlah orc yang ada lebih banyak dibanding yan berada di kota utama Horace. Akhirnya mereka memutar otak bagaimana caranya agar mereka dapat masuk kedalam kastil dengan diam-diam. Selama satu malam mereka memperhatikan alur patrol mereka.

                Sampai esok paginya mereka mulai melakukan rencana mereka. Pada pukul 7 lewat lima belas biasanya terjadi pergantian patrol yang memakan sekitar 2 menit. Pada waktu tersebut Lucy dan Belerus masuk kedalam pos pergantian karena seluruh pasukan sedang pergi mengambil peralatan untuk patrol nanti. Setelah itu mereka menuju ke belakang camp dengan hati-hati, sementara Travis menunggu di balik hutan. Lucy pun dengan tangannya membuka sebuah lubang dimantra itu dengan kekuatan Roh. Lucy dan Belerus pun bergegas mengambil perahu yang ada didekat mereka dan masuk melalui mantra itu dan berlayar menuju kasti Nemesus.

                Namun ada beberapa orc yang melihat mereka lalu mnyalakan bell tanda bahaya, seluruh elf menuju lubang yang dibuat oleh Lucy, ternyata mantra itu menjadi lemah karena dibuka oleh Lucy dan akibatnya para orc dapat menghancurkannya dengan bomb yang mereka buat. Lalu dengan cepat para orc mengejar mereka.

                Lucy dan Beleruspun akhirnya sampai dikastil Nemesus. Lucy segera menuju keatas kastil sementara Belerus menaruh beberapa jebakan untuk menahan serangan para orc. Ribuan orcpun mulai memasuki daerah kasti. Namun mereka terkena jebakan Belerus dan akhirnya mereka mati terbakar karena jebakan api yang dibuat oleh Belerus. Tapi itu tidak terlalu ber efek karena masih banyak orc yang terus berdatangan. Namun dari jauh terlihat Travis datang dengan terbang lalu menyerang para orc dengan api nya.

                Lucy yang telah berada diatas kastil menemukan Batu Roh dan menyentuhnya, namun tiba-tiba batu tersebut bersinar dan cahaya dari batu tersebut masuk kedalam tubuh Lucy. Mata Lucypun seketika bercahaya dan menjadi lebih kuat. Travispun segera menjemput Lucy diatas kastil, setelah Lucy menunggangi Travis, Travis tiba-tiba berubah menjadi lebih besar dan lebih mengerikan. Travis membakar seluruh Orc dengan apinya yang besar. Tidak lup lucy juga menyelamatkan Belerus dari serangan para Orc. Karena seluruh mantra telah hilang dikit semi sedikit air yang berada disekitar danu mulai surut dan para orc yang masih ada disekitar danau berlari menuju kastil.

                Travispun lalu berbuah menjadi sarung tangan untuk Lucy, lalu lucy memberikan mantra perlindungan kepada Belerus karena Lucy akan menghancurkan seluruh kastil dengan pukulannya. Setalh itu ia melompat dari atas kastil dan memukul kearah tanah dengan sarung tangan hasil transformasi Travis. Terjadi ledakan yang sangat hebat ketika Lucy memukul tanah. Seluruh pohon hancur berantakan beserta para orc yang mati akibat dentuman tersebut. Namun Belerus selamat berkat mantra dari Lucy. To be continued…

                

BAB 4 : HORACE


                Lucy dan Travis terbang menuju pusat kota Horace tempat terdekat dari Hutan Roh. Dari atas mereka melihat banyak camp-camp orc yang berjajar di sekitar kastil. Namun Travis terbang diatas awan sehingga para orc tidak menyadari kedatangan mereka. Dengan diam-diam Travis mendarat di belakang kastil menghindari orc yang sedang berpatroli. Lalu mereka masuk lewat pintu bawah tanah kastil dan masuk kedalam kastil. Di dalam kastil banyak penjaga-penjaga orc yang lalu lalang, Lucy dengan sigap namun tenang dan tidak bersuara mnyerang mereka satu persatu. Setelah kondisi kastil aman dari para orc mereka naik menuju hall paling atas di kastil tersebut. Disana mereka menemukan para warga kota yang sedang dikurung oleh semacam mantra berwarna merah mengelilingi dan mengurung mereka. Lucy pun mencoba menyentuh mantara itu tapi mantra tersebut malah membakar tangan lucy. Lucy pun kebingungan membuka mantra tersebut.

                Lucy pun berpikir dengan keras lalu mengingat kata-kata Rach Un Nach bahwa Travis dapat berubah menjadi senjata. Lalu Lucy pun menatap Travis lalu tiba-tiba tubuh travis bercahaya lalu seketika cahaya tersebut mengecil dan menjadi sebuah pedang berwarna merah sama seperti warna kulit travis. Dengan pedang itu ia menebas mantra yang mengurung mereka. Pedang Lucy yang berbenturan dengan mantra menghasilkan ledakan yang amat sangat hebat dan membuat suara yang sangat besar. Mantra itu pun seketika lenyap, Travispun kembali ke wujud semulanya, dan para warga kota akhirnya terbebas. Namun akibat ledakan tersebut para orc yang berada diluar kastil kaget dan segera menuju kastil. Ratusan orc yang bersenjata memasuki kastil sedangkan para warga segera mengambil senjata-senjata yang ada disekitar mereka.

                Ratusan orc tiba dan mengelilingi Lucy, Travis dan para warga. Orc yang melihat adanya Travis ketakutan karena badan Travis yang cukup besar. Para orcpun maju menyerang mereka, Lucy dan lainnya pun ikut menyerang mereka, Lucy dengan lincahnya menyerang mereka dengan pisau yang dimilikinya, sementara Travis dengan mudahnya membakar mereka dengan api yang berasal dari mulutnya, sementara para warga dengan kompak menyerang para orc. Sampai akhirnya pasukan orc kalah dan para warga kota terselamatkan. Para warga kota segera keluar dar kastil dan membakar seluruh kamp orc dan kembali menata kota. Sementara Lucy mengambil batu roh yang berada disana lalu memasukannya kedalam kantung kulitnya.

                Lucy dan Travis kemudian dihampiri salah seorang warga kota itu dan menawarkan tempat penginapan miliknya. Lucy dan Travispun akhirnya berhasil mengamankan seluruh kota utama sementara kota tersebut membangun kembali pertahanan mereka dan menyiapkan pasukan untuk menghabiskan orc yang masih tersisa di bangsa tersebut.

                Keseesokan harinya Lucy dan Travis diajak warga kota untuk mengunjungi perpusatakaan yang ada di Horace. Perpustakaan tersebut adalah perpustakaan terbesar yang ada di benua Ararel. Lucy pun tiba disana dan terkagum-kagum akan keindahan arsitektur perpustakaan tersbesar di benua Ararel. Iapun masuk kedalam bersama Travis dan dipandu oleh salah seorang warga kota. Warga tersebutpun memberitau kepada Lucy cara untuk mengambil kekuatan yang ada di batu tersebut. Caranya adalah dengan mempelajari seluruh ilmu bela diri yang ada didalam buku di perpustakaan ini. Paing tidak ada 5 jlid buku yang harus ia kuasai sebelum menerima kekuatan roh. Warga roh memiliki keunikan dalam bela dirinya, mereka dapat mengeluarkan semacam mantra dan mantra tersebut dapat digunakan untuk menyerang musuh maupun bertahan.

                Lucypun setiap pagi berlatih bersama para biksu roh yang berada di kuil Horace. Ia mempelajari seluruh gerakan, pukulan, dll yang dimiliki oleh bangsa Roh. Sebenarnya hanya bangsa roh saja yang dapat mempelajari kekuatan Roh namun Lucy berbeda, ia merupakan keturunan raja Delmira dan memegang kekuatan Batu Roh Sehingga ia dapat mempelajari setiap kekuatan ang dimiliki masing-masing bangsa.

                Lucy dengan cepatnya berlatih ilmu bela diri yang ada di dalam ke-5 jilid buku itu dengan baik. Sampai suatu malam para biksu roh mengadakan upacara penandaan bahwa Lucy sudah menjadi bagian dari bangsa Roh dan sudah menguasai seluruh ilmu bela diri dengan sangat baik. Upacara itu berlangsung di malam hari dengan para biksu yang mengelilingi Lucy sambil membawa Lilin. Para biksupun mengucapakan berbagai macam doa dan mantra bersama-sama dan tiba-tiba setelah beberapa saat mereka mengucapkan doa mereka muncul tulisan-tulisan mantra disekitar Lucy yang bercahaya putih.

                Lalu tiba-tiba datanglah raja Rach Un Nach namun hanya Lucy yang dapat melihatnya. Rach Un Nach berkata “Urusanmu di bangsa ini telah selesai, kamu telah mengusai kekuatan yang ada di bangsa ini, lanjutkan perjalananmu” Ia menyentuh dahi Lucy dan tiba-tiba Lucy tersentak keras dan terjatuh lunglai. Upacarapun dihentikan karena Lucy pingsan. Namun Upacara sudah selesai karena dipunggungnya terdapat tattoo yang berisi mantra dan tnda bahwa ia sudah menguasai kekuatan Roh.


                Besok harinya Lucy pun terbangun dan segera mengemas barang-barangnya untuk melanjutkan kembali perjalannya bersama Travis. Namun sebelum mereka pergi, para warga berdatangan untuk memberikar semacam hadiah dan bekal kepada mereka, para biksupun memberi doa perlindungan kepada mereka. Setelah itu Lucy menaikan barang-barangnya keatas Travis dan Travispun terbang meninggalkan bangsa Horace

BAB 3 : The World Change



                Lucy dan Travis yang berhasil melarikan diri terbang menuju Hutan Roh yang terletak di daerah Horace (Bangsa Roh). Dari kerajaan Delmira menuju Horace membutuhkan waktu sekitar 2 hari melalui jalur udara. Dengan cepat Travis mengepakan sayap besarnya dengan Lucy diatasnya berpegangan. Sesekali mereka turun untuk minum dan makan. Untuk makan biasanya travis memburu hewan-hewan lalu membakarnya dengan api dari mulut travis lalu membaginya dengan Lucy.

                Setelah 2 hari perjalan akhirnya mereka sampai di hutan roh. Hutan itu penuh dengan kegelapan dan terlihat mengerikan. Kabut-kabut putih menutupi seluruh daerah Hutan. Travis yang kelelahanpun mendarat di Hutan Roh. Suasana mencengkam saat mereka memasuki Hutan Roh, suara-suara berisik yang berasal dari hewan-hewan liar. Mereka berjalan tanpa mengetahui arah yang mereka tuju. Tiba-tiba dari hadapan mereka muncul lidah api berwarna biru yang ternyata bisa bicara dan menyapa mereka. Mereka berdua terkejut saat melihat hal tersebut, lalu menyapa balik. Belum selesai menyapa lidah api itu tiba-tiba pergi, Travis dan Lucypun akhirnya mengikuti kemana lidah api itu pergi.

                Merekapun mengikuti api biru sampai ke suatu tempat seperti kuil yang sudah lama ditinggalkan dan tidak pernah dikunjungi oleh seorangpun, terlihat dari lumut-lumut dan akar-akar pohon yang melilit tembok-tembok di sekitarnya. Dari tengah tempat itu terdapat suatu batu yang bercahaya putih dan melayang. Lucypun dengan penasaran mendekati batu tersebut lalu menyentuh batu itu. Saat Lucy menyentuh batu itu tiba-tiba terjadi ledakan cahaya yang hebat dari batu tersebut, membuat Lucy tersentak dan kaget. Batu roh menyala sangat terang shingga travis mnutup mukanya dengan sayapnya, Lucy yang berada ddekat batu itu tiba-tiba melihat sesosok naga. Naga itu lalu memperkenalkan diri, dan ternyata naga itu adalah roh dari raja pertama delmira yaitu Rachs Un Nact. Ia memberi tau lucy kecil bahwa ia harus bertahan hidup di hutan ini, hutan ini akan menerima Lucy dengan baik, dan saat besar nanti Lucy harus mengembalikan keadaan benua yang saat ini sedang kacau balau karena diserang oleh bangsa Orc.

                Setelah itu cahaya dari batu itu memendar dan mengarah menuju tunas pohon yang ada di sebelah kuil itu. Secara cepat tunas itu tumbuh dengan cepat menjadi pohon yang sangat besar. Dan tiba-tiba dari balik hutan yang gelap yang mengerikan muncul cahaya-cahaya kecil yang berwarna-warni mengubah suasana Hutan menjadi tidak terlihat menyeramkan. Cahaya-cahaya tersebut ternyata mahkluk roh yang membantu membuatkan rumah pohon untuk Lucy dan Travis tinggal. Lucypun akhirnya sadar lalu dibantu travis terbang menuju rumah pohon lalu mereka tidur disana.

                Keesokan harinya mereka bangun dengan kondisi perut lapar. Suasana hutan di pagi hari 
begitu indah berbeda saat mereka datang pertama kali ke hutan roh. Matahari masuk melalui celah-celah daun yang rimbun, suara burung-burung berkicauan dengan nyaringnya. Lucy dan Travis pergi mengelilingi hutan mencari makanan dan minum, sampai akhirnya mereka menemukan sebuah sungai yang cukup besar. Merekapun berhenti disana untuk minum dan mencari makanan. Travis dan Lucy mencari ikan dengan semangat. Lucy yang tidak memiliki kemampuan apa-apa untuk menangkap ikan kesusahan untuk mencari ikan, begitupun dengan Travis dengan susah payah mendapatkan beberapa ekor ikan. Setelah itu mereka menepi dan membakar ikan-ikan tersebut lalu memakannya. Setelah kenyang memakan ikan merekapun mulai berjalan mengelilingi hutan itu lagi. Saat mengelilingi hutan mereka banyak menemui hewan-hewan roh yang bentuknya aneh-aneh. Salah satunya adalah kelinci roh yang berlompatan di udara di antara pohon-pohon. Kelinci itu menggiring mereka menuju tempat mereka mencari makan. Tempat itu dipenuhi dengan pohon-pohon roh, pohonnya tidak terlalu besar memiliki buah seperti melon tapi berwarna ungu. Lucy yang melihat itu tergiur ingin mengambilnya, Travis mencoba mengambilkan untuk Lucy tapi karena badan Travis terlalu besar untuk melewati dahan-dahan pohon itu. Lucy pun akhirnya susah payah memanjat dan memetik buah itu lalu memakannya dengan lahap.

                Setelah itu Lucy dan Travis mendengar suara ramai yang mendekati mereka, ternyata itu adalah sekumpulan makluk Roh bernama Rhinomoon, semacam badak tapi kulit mereka bertestur seperti bulan. Lucy dan Travispun ketakutan lalu berlari menuju tempat lain. Merekapun keleahan lalu beristirahat dibawah pohon sampai sorepun datang.

                (transisi beberapa tahun kemudian)

                Lucy dewasapun terbangun dari tidurnya di bawah pohon yang sama yang dahulu pernah didatangi saat lari dari sekelompok Rhinomoon. Ia terbangun dengan semangatnya lalu pergi bersama Travis menuju sungai yang dahulu menajdi tempat mereka mencari ikan. Saat sampai disana Lucy memiliki alat semacam pancingan yang dibuatnya sendiri dari barang-barang bekas yang terdapat didalam kuil hutan roh. Sekali pancingan ia mendapatkan 1-3 ekor ikan dengan mudahnya, Travis yang sudah tumbuh menjadi naga yang besar bermain air bersama ikan roh yang bernama FlyingFish dengan riangnya. Setelah itu Travis mencari beberapa kayu dan menjadikannya api unggun dengan api yang berasal dari mulutnya. Setelah itu mereka membakar ikan telah mereka dapatkan lalu makan sampai kenyang.

                Setelah itu mereka pergi lagi masuk kedalam hutan untuk mencari buah roh, dengan gesitnya Lucy berlompatan diatas pohon sementara Travis mengikuti dengan terbang diatasnya. Merekapun sampai disana dan memakan buah roh dengan enak, mereka juga membagikan buah itu kepada Rhinomoon-rhinomoon yang sudah bersahabat dengan mereka.

                Selesai menikmati buah roh Lucy dan Travis kembali menuju kuil dan berdiam disana. Biasanya di sore hari Lucy pergi menuju kuil dan bertapa disana. Dalam petapaannya ia berjumpa roh-roh raja delmira yang telah tiada termasuk ayahnya, dari situ ia dilatih bela diri dan kemampuan-kemampuan lainnya. Tidak sendiri ia dilatih dengan makluk roh yang dapat berubah bentuk menjadi manusia, roh tersebut berasal dari dalam batu roh.


                Namun ada sesuatu yang berbeda dengan meditasi kali ini, tiba-tiba roh raja delmira pertama Rach Ur Nach datang menghampiri Lucy dan berkata “Lucy, kemampuanmu makin hari makin meningkat, seluruh cara bertahan hidup sudah kau pelajari, kini saatnya mengembalikan kondisi benua yang telah dirusak, roh para raja akan selalu menyertaimu, pergilah menuju bangsa-bangsa dan ambil batu roh yang ada di tiap bangsa, roh tersebut akan memberimu kekuatan yang nantinya akan kamu pakai melawan Unaraq. Selain itu kami telah memberikan Travis kekuatan juga, Ia dapat mentransformasi dirinya menjadi senjata dan armor bagimu, yan nanti akan sangat membantu dirimu untuk melawan para orc, bersiaplah takdir benua ini ada ditanganmu”, setelah itu roh Rach pergi dan Lucypun kaget melihat hal itu. Lucy segera menuju tempat berdiamnya sambil memanggil Travis. Ia dengan cepat mengemas perlengkapan-perlengkapan yang ada untuk pergi mengelilingi benua Ararel, Ia pun tidak lupa membawa bekal dan perlengkapan milik Travis. Setelah semuanya siap Lucy menaikan seluruh perlengkapan ke atas Travis setelah itu Lucy naik keatasnya dan Travispun mulai mengepakan sayapnya dan terbang keluar dari Hutan Roh.

BAB 2 : DARK CLOUD


Day turns Night

                Bangsa roh merupakan salah satu bangsa yang memiliki daerah dengan kecantikan alamnya. Salah satunya adalah pantai Aleron. Pantai tersebut dijaga oleh pasukan perdamaian kerajaan Delmira. Namun suatu saat cuaca berubah menjadi tidak biasa, angin bertiup sangat kencang dan awan hitam tiba-tiba menyelimuti daerah tersebut. Dari balik cakrawala laut Aleron muncul banyak kapal hitam. Ternyata kapal tersebut datang dari benua lain dan didalamna terdapat pasukan orc. Mengetahui hal tersebut pasukan perdamain mempersiapkan persenjataan mereka untuk bertahan.

                Kapal tersebut pun tiba di pantai Aleron lalu para pasukan orc turun dengan ganasnya menyerang pasukan perdamaian. Pasukan perdamaian yang kalah jumlah akhirnya takluk di tangan para orc. Para Orc membakar seluruh camp pasukan perdamaian sampai hangus, menjadikan hewan-hewan peliharaan para pasukan makanan mereka. Lalu setelah itu munculah satu kapal besar yang sangat mengerikan. Dari dalam kapal itu turunlah raja bangsa orc yaitu Lord Unaraq. Ia turun dengan gagahnya lalu memberikan semacam perintah kepada parapasukan orc untuk menyebar.

                Lalu Lord Unaraq memanggil hewan peliharaannya yang adalah sebuah makhluk mutan dari zaman dinosaurus lalu menungganginya. Ia bersama pasukan yang lainnya pergi menuju kerajaan Delmira pusat dari benua Ararel.

End of Delmira’s

                Lord Unaraq dan pasukannya sampai di gerbang kastil Delmira. Pasukan perdamaian yang melihat pasukan orc segera membunyikan bell tanda bahaya. Seluruh penduduk di kerajaan itu berlarian panik. Pasukan orc tidak menunggu lama mereka langsung menghantam pertahanan di post pertama jembatan menuju gerbang yang di jaga oleh pasukan dari bangsa roh. Namun pasukan roh tidak dapat menahan pasukan orc karena mereka terlalu kuat. Dari belakang hutan muncul catapult api milik pasukan orc, lalu melancarkan batu-batu api yang besar menuju gerbang kastil kerajaan delmira. Dari dalam Delmira muncul pasukan perdamaian dari bangsa naga dan unggas yang terbang menuju pasukan orc lalu menyerang mereka dengan api dan bomb. Tidak kalah ternyata bangsa orc memiliki ribuan pasukan pemanah yang menyerang mereka dengan mudahnya dengan satu serangan bersamaan. Seluruh pasukan pemanah orc memanah mengarah langit sehingga menghalangi cahaya matahari untuk masuk karena terlalu banyak anak panah yang di lepaskan. Serangan utu membunuh seuruh pasukan perdamaian yang terbang.

                Raja Alben yang mengetahui bahwa benuanya sedang diserang segera melakukan upacara penyatuan roh, namun upacara ini tidak dapat dilakukan secara singkat, jika dipaksakan Raja Alben sendiri akan mati karena tidak dapat menerima kekuatan yang sangat besar dar batu roh.

                Sementara itu tembok gerbang Kerajaan Demirapun hancur dan pasukan orc yang ribuan jumlahnya masuk ke dalam kerajaan dan menghancurkan segalanya. Para pendudukpun ikut dibunuh oleh para orc. Pasukan orc pun akhirnya mencapai kastil utama dimana raja Alben berada. Raja Alben yang belum selesai melakukan upacaran diserang pasukan orc. Pasukan orc segera menghancurkan batu roh, sehingga Raja Alben yang baru setengah menerima kekuatan roh langsung terjatuh lunglai karena tidak kuat menerima kekuatan roh dengan baik. Seluruh anggota kerajaanpun akhirnya dibunuh oleh para orc.

                Namun Lucy anak raja alben berhasil meloloskan diri bersama pembantunya. Mereka berdua berlari menuju ruang dapur. Namun di tengah perjalan mereka ketahuan oleh pasukan orc lalu pasukan orc mengejar mereka. Pembantu Lucy yang berasal dari bangsa Roh menghalangi pasukan itu dengan kekuatannya, sementara Lucy terus berlari. Sebelum pergi ia menyuruh lucy menuju hutan roh, dan mengatakan bahwa Travis sudah menunggunya di ruang bawah tanah . Pembantu Lucy mencoba menahan seluruh serangan pasukan dengan hebat, tapi apa daya ia tetap kalah jumlah dan akhirnya mati ditangan pasukan Orc. Lucy yang sampai menuju dapur segera membuka penutup pintu rahasia menuju ruang bawah tanah.


                Sesampainya di ruang bawah tanah, ternyata temannya Travis sudah menunggunya. Lucy pun naik ke punggung Travis lalu mereka berdua pergi menuju Hutan roh seperti yang di instruksikan oleh pembantunya.

BAB 1 : ARAREL


The Beginning

            Pada jaman dahulu kala terdapat sebuah planet yang diberi nama bumi dengan 1 pulau yang bernama Unomi. Dalam satu pulau besar tersebut terdapat ratusan ras dan suku, namun hampir seluruh penduduk melakukan peperangan. Sehingga banyak ras dan bangsa yang hancur. Hal tersebut membuat Dewa Roh marah dan memecah belah pulau Unomi menjadi beberapa bagian. Salah satunya menjadi pulau yang disebut benua Ararel dengan 5 ras di dalamnya.

            Walaupun Unomi sudah dibagi menjadi beberapa bagian tetapi tetap terjadi peperangan dimasing-masing pulau. Begitupun dengan benua Ararel, seluruh ras masih berselisih untuk mendapatkan daerah dan makanan. Masing-masing ras masih bersikap egois terhadap ras yang lainnya sehingga terjadi peperangan yang luar biasa hebat. Namun peperangan tersebut menimbulkan efek yang buruk bagi seluruh ras seperti kelaparan, kemiskinan, dll. Akhirnya terdapat satu perkumpulan dari beberapa ras membentuk sebuah organisasi persatuan untuk mempersatukan seluruh ras. Dengan melakukan perundingan ke masing-masing pemimpin ras, ahirnya seluruh ras setuju untuk mengirimkan beberapa perwakilan ke rapat persatuan.

            Dalam rapat tersebut mereka memberi penawaran untuk bergabung dan membentuk satu kerajaan untuk mempersatukan seluruh ras agar tidak terjadi peperangan yang merugikan. Selain itu kerajaan yang akan dibentuk harus dipimpin oleh seseorang yang kuat dan memiliki kekuatan dari seluruh ras agar raja yang nantinya akan memimpin dapat mempersatukan dan mengontrol serluruh ras dengan kekuatannya.

            Akhirnya seluruh perwakilan ras setuju dan membawa rempahan batu roh dari masing-masing ras. Batu roh merupakan sumber kekuatan dari tiap-tiap ras. Lalu batu-batu yang telah terkumpul disatukan oleh kekuatan dari bangsa Roh. Saat batu-batu tersebut menyatu munculah Dewa Roh, sambil berkata “Aku Dewa Roh, Dewa yang membelah Unomi demi kebaikan kalian, Hari ini kalian telah menyatukan batu Roh sebagai salah satu cara untuk mempersatukan ras, misi yang sama seperti yang aku lakukan, kekuatan batu roh ini sangat kuat, bahkan ia dapat menjadi roh yang hidup, batu roh akan dengan bijaksana memilih orang yang layak menerima kekuatan ini”. Setelah itu Dewa Roh menghilang, seluruh perwakilan terkejut melihat hal itu. Batu roh pun dengan terangnya bersinar dan perlahan melayang ke udara. Sekejap cahaya batu roh lepas dan menuju ke salah satu perwakilan dari bangsa Dranagon Racks Ur Nach. Cahaya tersebut masuk kedalam dirinya dan tiba-tiba batu roh berbicara “Inilah raja kalian, raja yang di anugrahi kekuatan terbesar di benua ini, roh yang akan dengan bijaksana memimpin kerajaan baru ini”. Racks yang dimasuki roh batu itupun langsung mengeluarkan cahaya dari matanya sambil berkata “Kerajaan ini akan ku namai Delmira, nama yang memiliki arti perdamaian”. Dan dari saat itulah kerajaan delmira terbentuk dengan raja dari ras Dranagon Racks Ur Nach.

                Beribu-ribu tahun kemudian kerajaan Delmira menjadi kerajaan besar yang menjadi pusat seluruh bangsa untuk melakukan perdagangan dan pertemuan dari berbagai ras. Banyak perubahan yang terjadi sesudah kerajaan Delmira terbentuk. Seluruh ras menjadi damai tanpa peperangan. Tahta kerajaan pun sudah turun 30 kali sejak raja pertama memimpin dan sekarang di pimpin oleh ras manusia raja Alben.

Delmira’s Life

                Kerajaan delmira merupakan kerajaan yang tidak pernah tertidur, aktifitas di dalamnya sangat padat. Salah satunya perdagangan, masing-masing ras menjajakan produk-produk berkualitas mereka di pasar utama kerajaan delmira. Tentunya membuat orang-orang tertarik untuk datang dan membeli. Berbagai macam makanan dan pakaian di jual disana tentunya dijual dengan mata uang yang sama mata uang yang dapat dipakai di seluruh ras.

                Tidak hanya kegiatan pasar tapi terdapat beberapa festival yang rutin dilakukan kerajaan tersebut. Salah satunya Festival Unifall, festival yang diadakan tiap musim panas ini menampilkan berbagi kebudayaan dari masing-masing ras. Festival ini di langsungkan dalam 7 hari dan biasanya kerajaan Delmira menjadi sangat ramai.

                Istana kerajaan delmira juga memiliki rutinitasnya sendiri, kerjaan tersebut juga ramai dengan penjaga-penjaga perdamaian dari seluruh ras. Namun dibalik kesibukan di istana tersebut, terdapat kehidupan seru yang dijalani oleh Lucy anak dari raja Alben. Lucy merupakan gadis kecil yang sangat aktif, tidak seperti anak gadis biasanya ia lebih tomboy dan suka bermain dengan senjata-senjata para penjaga. Walaupun begitu Lucy merupakan orang sangat ramah terhadap penjaga-penjaganya, ia pun merupakan anak yang baik dan suka memberi. Lucy memiliki teman dari ras Dranagon bernama Travis, Travis sering sekali mengunjungi Lucy dan bermain bersama.

                Tiap pagi Lucy bagun dan kemudian belajar bersama salah satu penjaganya dari ras Roh. Ia selalu menemani Lucy belajar. Ras roh memang terkenal akan kecerdasannya sehingga mereka dipilih untuk mengajari Lucy. Sampai sore hari ia diperbolehkan bermain, dan biasanya Lucy bermain dengan sahabatnya Travis. Sore sampai tenggelamnya matahari mereka bermain bahkan kadang Travis mengajak Lucy keluar untuk mengelilingi kerajaan dengan kemampuan terbangnya.